Minggu, 17 Juli 2011

Merbabu, Edisi Korsapala

Merbabu......gunung yang telah beberapa kali ku daki ini memiliki banyak kisah...paling terasa adalah kisah persahabatan...2 dari 3 kali pendakianku ke Merbabu kulakukan bersama sahabat-sahabatku...salah satunya telah meninggal dunia kira-kira seminggu setelah pendakian itu (pendakian kedua: awal tahun 2010..baca: Gunung Merbabu)..lainnya, ada yang terpaksa gantung carier karena telah berkeluarga atau telah bertugas menjadi abdi negara di luar pulau jawa.....namun, tulisan kali ini tidak untuk mengisahkan hal itu ^^....

Pendakianku yang ketiga ini dilakukan pada tanggal 24-26 Juni 2011 bersama para anggota Korsapala BPK RI. Gunung Merbabu adalah gunung kedua Korsapala, setelah sebelumnya mendaki gunung Gede (baca: Gede Korsapala). Rencananya, pendakian kali ini akan melalui jalur Cuntel, Kopeng.

Sebenarnya aku ragu ikut pendakian kali ini, bahkan 1 jam sebelum keberangkatan pun aku masih ragu....walau ikut sedikit riwa-riwi ngurusin kegiatan ini, tapi pikiran masih kacau antara ikut atau tidak...maklum..lagi deadline skripsi plus-plus......hahahahaha...tapi ternyata godaan Merbabu begitu kuat hingga mampu mengenyampingkan hal-hal penting lainnya :P....

24 Juni 2011
Seperti biasa, pemberangkatan peserta dilakukan dari kantor sepulang kerja. Peserta mulai berkumpul di kantor pukul 19.00. Saat itu, saya bersama Ketua Korsapala masih berusaha mengambil slayer Korsapala yang nantinya akan dibagikan kepada peserta yang akan dilantik menjadi anggota Korsapala...maklum, waktu penyiapan slayer tidak banyak..hanya 2-3 hari saja, padahal slayer harus dibordir...untungnya, ada tempat bordir yang masih mampu mengejar target tersebut walau agak mepet waktunya. Setelah semua peserta berkumpul diadakan doa bersama dan tak lupa foto keluarga :P 


Foto Keluarga Korsapala :P
Setelah itu, peserta pun diberangkatkan. Pendakian kali ini cukup mewah karena kami menyewa bus kelas eksekutif dengan harga yang eksekutif juga *_* tapi tak apalah, yang penting aman dan tenteram ... *loh???

Suasana selama perjalanan dingin-dingin kaku, ini gara-gara AC kegedean dan aku nggak bawa jaket...alamaaaakkkk...dingin kali bus itu....tak kehilangan akal, gorden bus pun dijadikan selimut...wkwkwkwk.....sekilas aku sempat mendengar perbincangan/kasak-kusuk tentang aksiku malam itu...tapi dasar badak...Ee-Ge-Pe....wkwkwkwkwk.... yang penting bisa tidur :P..

25 Juni 2011
Ternyata bus yang kami tumpang cukup letoy.....nggak kuat nanjak gan!!!! eleh...makin lama lah perjalanannya (selain kena macet juga). Akhirnya ganti kendaraan dah buat nanjak.....



Kami sampai di basecamp Cuntel kira-kira pukul 11an siang. Berhubung banyak pelengkapan yang belum di-pack, kami packing ulang di sana. Setelah selesai packing, kami menuju kediaman pak Tono...kebetulan Korlak Merbabu menghubungi beliau untuk keperluan porter, konsumsi, guide, dll.


Di kediaman pak Tono yang sederhana namun cukup nyaman itu, telah terhidang masakan khas daerah merbabu..kenapa ku sebut begitu?? karena rasa-rasanya setiap aku mendaki Merbabu, hidangannya itu-itu mulu...nasi, telur ceplok, plus sayur tahu..walau demikian, hidangan itu terasa sangat nikmat karena hari sebelumnya aku baru 1x makan nasi..wkwkwkwkwk... :P


Setelah makan, peserta pun mulai bersiap-siap melakukan pendakian...peserta dibagi menjadi 5 tim, kebetulan aku dapat jatah tim 1.....

Foto Keluarga Tim 1
Kika atas: maskuri, aku, dolok, haikel
Kika bawah: enda, fitri


Setelah semua peserta siap, pak ketua memberikan sedikit wejangan dan tak lupa memimpin doa bersama. Kira-kira jarum jam menunjuk pukul 14an ketika para peserta mulai mendaki.



Perjalanan dipimpin oleh seorang guide diikuti oleh tim 1 dan seterusnya...rencananya, pendakian dilakukan per tim...baru 10-15 menitan berjalan susunan tim sudah kacau balau...tim 1 tetap berusaha menjaga ritme jalan agar tetap bersama....namun, salah satu anggota tim sedang "sakit" (fitri)..terpaksa tim terpecah menjadi 2 bagian..3 orang di depan (enda, maskuri, dan dolok) dan sisanya di belakang termasuk si "sakit" ^^....lama berjalan...satu-persatu ketahanan fisik peserta pendakian mulai jatuh...tim kedua (tim 1 bagian belakang) kembali terpecah...kali ini aku nungguin peserta lain lagi yang ternyata ditinggalkan rekan-rekan setimnya (sungguh terlalu.....) sementara fitri dan haikel tetap tancap gas...




Ada hal menarik ketika itu, tentu teman-teman pembaca sekalian pernah mendengar kisah burung dengan paruh kuning yang sering menjadi pemandu para pendaki di beberapa gunung...paling sering terdengar adalah gunung Lawu dan Slamet...di Merbabu, ternyata ada juga....aku melihatnya ketika itu...burung itu sempat menjadi pemandu kami beberapa puluh meter..ketika kami berhenti untuk beristirahat, burung itu pun menghilang di semak-semak........

Kira-kira 100-200 meter sebelum camping ground, langit senja mulai tampak...tak menyia-nyiakan kesempatan, para peserta yang membawa kamera pun berlomba-lomba mengabadikan momen itu....





Setelah hari semakin gelap, kami mempercepat langkah menuju camping ground dan mendirikan tenda....tim 1 yang cowok setenda...sedangkan yang cewek bergabung bersama cewek2 lainnya....malam itu kami habiskan dengan memasak dan makan...menu malam itu adalah nasi, dadar telur, tempe goreng, dan sayur pecel...rencananya sih aku mau ngetes bikin tumis sayur, tapi anggota tim yang diberi tugas membawa bumbu dapur tidak menjalankan tugasnya...cepek deeehhhh......

Sumpah gan, yang pake jaket merah itu bukan tim ane, gan..dia numpang makan aja, gan :P
Setelah makan, kami setenda tidur cepat karena summit attackakan dilaksanakan pagi buta....tak ada edisi curcol kala itu....wkwkwkwk.........

26 Juni 2011
Keesokan harinya, kira-kira pukul 02.00 kami setenda mulai bangun untuk mempersiapkan diri menyambut summit attack.....kompor dinyalakan, perlengkapan dan bahan masakan dikeluarkan...kami makan untuk menyiapkan cadangan lemak buat nanjak :P tak lupa memasak air panas sebagai perbekalan.



Antara pukul 3-4 pagi semua tim telah siap berangkat...semua perlengkapan ditinggal di camping ground agar mempermudah pendakian, hanya perlengkapan penting, minuman, dan makanan ringan yang dibawa... Seperti sebelumnya, pemberangkatan dilakukan per tim..kebetulan tim 1 berangkatnya belakangan.




Tanjakan yang dilalui tidak terlalu berat. Namun angin kencang ditambah debu yang beterbangan membuat pendakian menjadi sedikit terhambat...nyesel juga nggak bawa google mahal yang dulu ku beli :P ....setelah mendaki beberapa lama, tim kami berhasil sampai di puncak pramuka (tower), tanpa beristirahat, tim kami langsung tancap jembatan setan...saat itu jarak tim kami dengan tim lain di depan lumayan jauh kalau tidak mau dibilang sangat jauh..di belakang kami masih ada tim sweeper ceria yang setia berjalan lelet..wkwkwkwk....


Di jembatan setan, anggota tim 1 yang beragama Islam berhenti sejenak untuk sholat subuh, sementara anggota tim yang lain meneruskan perjalanan bersama tim sweeper..angin kencang yang berhembus membuat badan bergoyang dangdut saat takbir...wkwkwkwkwk....

Selesai sholat, kami langsung tancap gas dengan kecepatan ekstra untuk mengejar tim 1 yang ada di depan..akhirnya kami bertemu di helipad...di sana kami foto2 narsis dulu :D



Pemandangan sepanjang trek luar biasa indah, kebetulan waktu itu cuaca cerah sehingga kami dapat menikmati semua pemandangan yang ada dengan bebas. Selepas jembatan setan dan helipad, trek mulai menanjak curam sehingga dibutuhkan tenaga ekstra untuk melaluinya...












Semakin tinggi, angin semakin kencang, debu pun semakin liar beterbangan..bahkan pasir pun tak ingin ketinggalan menghajar wajah dan mata para pendaki yang mencoba menantangnya...tak sedikit pendaki yang terpaksa berhenti karena mata terlilip pasir, tak terkecuali tim ku..walau demikian, hambatan yang lumayan berat itu tak menyurutkan langkah para pendaki untuk menggapai puncak tertinggi Merbabu, Kenteng Songo-Triangulasi..

Beberapa saat sebelum puncak, terdapat sebuah jalur yang cukup "unik"...panjangnya mungkin hanya 10-20 meter, tapi menurutku layak diberi gelar "Jembatan Iblis Merbabu"..bagaimana tidak?? jalur tersebut mungkin hanya memiliki lebar 1/2 meter, sementara di kiri kanan trek telah menganga mulut jurang vertikal yang siap menyambut para pendaki dengan senang hati...di ujung jalur, trek terputus, sehingga untuk melaluinya, pendaki harus menuruni bebatuan secara vertikal (antara 70-90 derajat) yang tentu saja masih diapit oleh jurang di kiri kanannya..jalur ini relatif jarang dilalui, apalagi kalau badai sedang menerjang..hal ini terbukti dengan adanya jalur alternatif yang terdapat di bawah jalur tersebut, jalur yang relatif lebih mudah walau sedikit memutari punggung bukit.


Jembatan Iblis, gan :P

Ada kejadian yang cukup menarik di sana saat itu...seperti sebelumnya, tim 1 selalu berusaha berjalan bersama namun ketika mencapai trek tersebut tim terbagi menjadi 2...aku, yang kebetulan ditugasi menjadi ketua tim mengajak tim untuk melalui jalur alternatif yang memutari punggung bukit, namun terdapat 2 anggota tim (dolok dan fitri) yang ingin langsung menanjak (mungkin biar lebih cepat maksudnya)....kebetulan aku belum pernah melalui jalur itu..namun di depan kami ada beberapa anggota tim sweeper yang mencoba melalui jalur itu, ku pikir sama saja sehingga aku mempersilahkan kedua anggota tim tersebut untuk mengikuti tim sweeper, sementara kami tetap melalui jalur alternatif...sesampainya di ujung trek, aku melihat jalur yang akan dilalui oleh rekan2 yang nekat menanjak...subhanallah..nggak kebayang ada cewek mau lewat jalur gila itu...dengan sedikit nekat, ku kumpulkan keberanian untuk menaiki trek tersebut dari arah sebaliknya, deg-degan juga waktu melalui tanjakan itu karena cukup tinggi dan jurang di kanan kiri trek sangat dalam dan vertikal..sempat terpeleset pula aku, untungnya tangan masih mampu mencengkram cabang-cabang pepohonan kecil di sana...setelah berhasil melalui tanjakan, aku disuguhi trek yang juga memacu adrenalin, jurang dalam dan trek yang hanya selebar kira-kira 1/2 meter belum lagi ditambah angin kencang yang berhembus...untuk melaluinya, aku terpaksa merangkak perlahan...beberapa saat merangkak aku bertemu dengan beberapa anggota tim sweeper dan beberapa anggota Korsapala lain yang "stuck" ragu melanjutkan perjalanan...aku pun langsung meminta mereka untuk balik arah dan melalui jalur alternatif karena trek di depan mereka jauh lebih berbahaya lagi...untuk balik arah pun tidak mudah, karena di tengah jalur yang sempit itu terdapat sebuah batu besar yang cukup menghambat perjalanan...namun alhamdulillah, semua berhasil melaluinya dengan semangat :P

Kira-kira pukul 7/8 pagi ketika kami semua berhasil mencapai puncak tertinggi Merbabu, setelah bernarsis ria, kami pun menyelenggarakan upacara pelantikan anggota Korsapala sekaligus pemberian nomor anggota...sebelumnya, aku sudah  "ngetag" nomor anggota 5 (sempat ditawari nomor 3 & 4 juga), biar ada landasan filosofisnya maksudnya..wkwkwkwkwk...









Setelah upacara pelantikan selesai, kami langsung turun...kali ini tim 1 tercerai berai...karena aku pengen ngetes ngebut plus diajakin ketua Korsapala untuk jadi tim advance...

Dengan kecepatan super, tim advance melaju kencang..tim advance terdiri dari: 1 ketua Korsapala, 4 ketua tim, 1 kepala internal audit cinok (biar gampang bacanya :P), 1 pegawai DJP. dan 3 anggota Korsapala tak penting lainnya *loh??? wkwkwkwkwkwk... ^^v peace ...

tak membutuhkan waktu lama, tim advance berhasil mencapai puncak pramuka/tower...tak berhenti lama, tim langsung ngebut lagi....beberapa anggota tim advance mulai meragukan jalur yang kami lalui, khawatir tersasar...untuk meyakinkan benar nggaknya jalur yang kami lewati, kami bertanya pada pendaki yang kami temui, "mas, ini jalur cuntel ya??", "iya....cuntel" jawab mereka...keraguan pun pudar..kecepatan turun tetap dipertahankan...beberapa lama kemudian, tim mulai ragu kembali...kembali aji pamungkas dikeluarkan, "mas, ini jalur cuntel ya??", "iya....cuntel" jawab pendaki yang kami temui berikutnya...1 jam...2 jam...loh..kok nggak nyampe2..malah trek semakin merimbun..padahal jalur cuntel gersang dan terbuka...kembali kami mengeluarkan aji pamungkas, "mas, ini jalur cuntel ya??", "bukan mas, ini tekelan, tuh sebentar lagi nyampe pos 3 tekelan....."........TIDAAAAAAAAKKKKKKKKKKK....DA*N....ini udah jauh banget boookkk......lemas seketika sambil tak lupa melimpahkan kesalahan ke pendaki2 di depan yang dengan lantangnya mengatakan bahwa ini jalur cuntel..wkwkwkwkwk...:P ......

Setelah berdiskusi singkat, kami memutuskan untuk naik kembali ke puncak pramuka, padahal jalur tekelan lebih terjal dibanding cuntel...saat itu ada 2 anggota tim yang cidera sehingga lebih memilih opsi untuk tetap turun lewat tekelan dan bertemu di pos cuntel.....kelelahan yang telah menggerogoti fisik ditambah kehabisan perbekalan air membuat perjalanan menjadi sedikit lebih lama...beberapa saat berjalan, badai datang menerjang.....wuihh.....baru kali ini aku naik gunung kena badai...tim tetap berjalan menerjang badai... semakin kehausan, otak pun diputar....memanfaatkan tetesan kecil air dari kabut badai yang terperangkap dalam rimbunnya daun-daun pohon, kami bertahan hidup :P ....

Tim Super yang nyobain jalur tekelan :P
Beberapa jam berjalan kami berhasil sampai kembali di tower...seperti hendak balas dendam...kami kembali turun dengan kecepatan ekstra langsung ke pos 3 cuntel...kali ini yakin nggak bakal tersasar karena ada guide yang sengaja dikirim untuk menjemput kami di tower....wkwkwkwkwk.......sesampainya di pos 3, beberapa kawan bertanya, "nyasar ya???", dengan elegan aku menjawab, "nggak kok..sengaja nyoba jalur baru sekalian nyari bahan blog..." wkwkwkwkwkwkwkwkwk...keren kan??? :P

Sesampainya di pos 3 kami langsung packing, setelah sebelumnya makan makanan instan untuk mengisi lemak lagi....setelah siap, kami langsung turun menuju pos cuntel.....


Tim 1 yang selalu "kompak"
Kami tiba di pos cuntel kira-kira pukul 5 sore....kali ini tim 1 bersama kembali....wkwkwkwkwk..... (by accident)....



Sekian
@hotel sahid imara, palembang

9 komentar:

  1. salut euy... tim 1 bersama selalu.. :D, meskipun ketua tim nya nyasar.. ;p

    BalasHapus
  2. liat gambar2 nya aja, Gan. males bacanya banyak bener dah. hhe..

    BalasHapus
  3. wah...erwin indonesia banget deh..males baca :P

    BalasHapus
  4. mau dong nomornya pak tono ... :-) salam kenal salam lestari

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah...ane juga g tau, gan...yg ngurus bukan ane waktu itu...wkwkwkwk....

      Hapus
    2. CP. Basecamp Manggala Cuntel joko susilo (panjoel) :085 328 322 848
      page Facebook : https://www.facebook.com/pages/Basecamp-Manggala-Jalur-pendakian-Gnmerbabu/252544874894087

      Hapus
  5. Kereen, jadi mau nanjak juga

    BalasHapus