Jumat, 12 April 2013

My First Roadshow, Tiga Gunung Tujuh Provinsi (Part 1: Gunung Kerinci)

"Kerinci. Tak pernah terbayang sebelumnya, bahkan aku tidak berani bermimpi. Alhamdulillah, rupanya kesempatan emas itu datang. Tak hanya kesempatan, bahkan aku mendapat tawaran melakukan perjalanan ini dengan cara dan kawan yang luar biasa. Setidaknya menurutku"

"Eh, cutimu kalau nggak diambil hangus lho enam hari", kata seorang kawan di kantorku, "masa?? Wah, ya udahlah, aku ambil cuti enam hari, nggak tahu mau ngapain", jawabku kemudian. Enam hari cuti ditambah libur Natal dan tahun baru, hmmm, aku punya 12 hari libur. Bingung. Buka Facebook, posting kicauan pencari inspirasi di grup-grup anak gunung yang ku ikuti. Dapat: Kerinci, dengan seorang kawan pendaki tak dikenal.

Sekilas tentang gunung Kerinci:
___________________________________________________________________________________

Gunung Kerinci (juga dieja "Kerintji", dan dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci terletak di provinsi Sumatera Barat dan Jambi, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.
Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah kota JambiPadang, dan Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.

___________________________________________________________________________________

The journey starts here!!

23 Desember 2012
Tak disangka, ternyata kawan pendaki yang ku kenal lewat Facebook itu ternyata juniorku di kampus Jurangmangu. Junior yang baru lulus kuliah. Kira-kira selisih lima angkatan. Sebut saja Catur, salah satu aktifis pecinta alam di kampus. Ada sih nama julukannya, sebagaimana layaknya anak-anak pecinta alam, tapi aku lebih suka memanggilnya dengan nama itu. Terasa lebih menghargai.

Tak disangka pula, ternyata Catur mengajakku melakukan perjalanan ala mahasiswa. Dan benar, perjalanan memang dilakukan sehemat mungkin. Prinsipnya adalah uang lebih berharga dari pada waktu. Benar-benar mahasiwa sejati. Perjalanan dari Jakarta hingga ke kaki kerinci semuanya dilakukan melalui jalur darat. Bisa dibayangkan capeknya. Tapi karena penasaran dan memang ingin merasakan perjalanan unik ini, maka ku amini semua rencananya. Bahkan dia lah tim leader saat itu, walau berstatus juniorku. Hahaha.

Dari Bintaro, kami menumpang kereta api ekonomi menuju Rangkas Bitung. Dari sana, kami berganti kereta api menuju pelabuhan Merak. Di Pelabuhan Merak, ada banyak kapal feri yang akan menyeberangkan kita menuju pelabuhan Bakauheni, Lampung. Kira-kira jarum jam menunjukkan pukul 23.00 saat kami menginjakkan kaki di pelabuhan Bakauheni. Di sana kami beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan dengan bus ke terminal Rajabasa, Lampung.

Pelabuhan Bakauheni di malam hari
24 Desember 2012
Udara pagi Lampung rupanya jauh lebih segar dibandingkan Ibu Kota. Setelah menunaikan sholat Subuh di masjid yang terletak tak jauh dari terminal Rajabasa, kami melanjutkan perjalanan menuju stasiun Tanjung Karang. Dari terminal Rajabasa, kita bisa menumpang bus Translampung menuju ke stasiun Tanjung Karang.

Lampung pagi
Semacam mall kali ya
Menuju Palembang
Dari terminal Tanjung Karang, kami menumpang kereta api Rajabasa Express menuju kota pempek, Palembang. Perjalanan memakan waktu cukup lama. Antara 12 hingga 15 jam perjalanan. Selain karena memang jarak yang cukup jauh, faktor Babaranjang pengangkut batubara dan minyak tak bisa dipungkiri memegang peranan penting dalam memperlama perjalanan kereta api jurusan Lampung-Palembang. Bagaimana tidak? Babaranjang dengan panjang gerbong tanpa ampun tersebut selalu didahulukan dibandingkan kereta penumpang. 

Babararanjang adalah akronim dari batu bara rangkaian panjang. Kereta api pengangkut batu bara ini terkenal sering membuat macet jalan raya. Panjang gerbongnya saja bahkan bisa mencapai 60 gerbong. Untuk menarik gerbong-gerbong sarat muatan tersebut, bisa membutuhkan dua hingga tiga lokomotif bertenaga diesel. Itu pun bukan lokomotif biasa, tetapi lokomotif khusus yang katanya di Indonesia hanya ada di Sumatera Sekali lewat, bisa memakan waktu 15-20 menit. Waktu yang sangat lama. Apalagi Babaranjang tidak hanya satu unit. Ada banyak!!

Tak lupa foto-foto bukti :P
Kereta.Rajabasa Express
Pukul 22.00. Kereta yang kami tumpangi tiba di stasiun Kertapati, Palembang. Sangat terlambat. Tanpa beristirahat, dari sini, kami melanjutkan perjalanan menuju Jambi dengan menumpang bus yang khusus melayani rute Palembang-Jambi.

25 Desember 2012 
Kami tiba di terminal Jambi kira-kira pukul 07.00. Lelah? Tentu saja. Tapi perjalanan panjang belum berakhir. Masih ada minimal 12 jam lagi perjalanan darat yang harus dilalui. Semangat berpetualang tetap membara, bahkan semakin menjadi.

Palembang-Jambi naik bus
Dari terminal Jambi, ada beberapa perusahaan travel yang melayani rute Jambi-Sungai Penuh. Kecamatan Sungai Penuh adalah ibu kota lama kabupaten Kerinci. Biayanya cukup mahal karena memang selain jauh, jalan yang akan dilalui tidak sepenuhnya mulus karena terdapat beberapa lokasi yang badan jalannya rusak berat. Rp100.000,00 adalah biaya yang harus dibayar oleh para pengguna travel.

Menuju Kerinci
Pukul 21.00. Kami Tiba di Kecamatan Sungai Penuh. Sebenarnya di sini, terdapat beberapa penginapan yang cukup murah, namun saat itu kami ditawari oleh keluarga pak Armen, yang kebetulan satu mobil dengan kami, untuk menginap di rumahnya. Sempat kami tolak, namun nampaknya keluarga beliau sangat ingin menjamu para pelancong yang jauh-jauh datang dari Jakarta ke Kerinci hanya untuk mendaki gunung Kerinci. Tak kuasa menolak lagi, kami pun menginap di rumah keluarga pak Armen.  

Kediaman pak Armen
Singkat cerita, rupanya pak Armen dan keluarga baru saja menjenguk putri kebanggaan mereka yang kuliah di salah satu universitas ternama di kota Jambi. Keluarga yang sangat ramah, bahkan kepada kami yang tak pernah mereka kenal sebelumnya. Alhamdulillah.

Sarapan pagi
Foto keluarga dulu :)
26 Desember 2012
Akhirnya, hari besar itu datang. Pendakian dimulai!!

Dari kediaman pak Armen, dengan menumpang angkutan desa, kami menuju desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro. Lama perjalanan sekitar dua jam. Di sini, terdapat basecamp yang biasa digunakan pendaki untuk beristirahat sebelum melakukan pendakian. Karena sudah tidak sabar, kami langsung melakukan pendakian.

Menuju Kayu Aro
Tugu Macan
Tidak langsung mendaki sebenarnya, karena dari desa Kersik Tuo, kita masih harus menyewa ojek atau mobil untuk menuju Pintu Rimba, yaitu pos awal pendakian gunung Kerinci. Kebetulan karena hanya berdua, kami pun hanya mengunakan jasa ojek yang ditawarkan oleh kawan-kawan dari basecamp setelah sebelumnya membeli nasi bungkus untuk bekal makan siang.

Basecamp Pendakian Kerinci
Petani lokal yang rupanya semuanya orang Jawa :D
Pukul 11.00. Sesampainya di Pos Pintu Rimba, kami pun mulai benar-benar mendaki. Trek awal yang dihidangkan gunung Kerinci masih belum menggigit, namun kelebatan vegetasinya patut diacungi jempol. Maklum, gunung Kerinci termasuk dalam kawasan Taman Nasional yang tentu saja dijaga keasrian dan keasliannya. Apalagi kabarnya masih terdapat spesies Harimau Sumatera yang langka itu di sini.

Pendakian pertama pun dimulai
Kerinci memiliki empat pos dan tiga shelter. Empat pos tersebut adalah pos Pintu Rimba, pos 1, pos 2, dan pos 3. adapun shelter, yaitu shelter 1, shelter 2, dan shelter 3. Entah mengapa dibedakan penamaan pos dan shelter. Umumnya, gunung-gunung lain hanya menyebut pos atau pos bayangan.



Jarak antar pos cukup dekat. Rata-rata antar pos "hanya" membutuhkan waktu 45 menit berjalan santai. Hal yang perlu diingat dan diperhatikan para pendaki adalah ketersediaan air. Di gunung Kerinci, air hanya tersedia di pos 2 dan shelter 3. Itu pun berupa genangan air hujan.

Trek gunung Kerinci sampai ke pos 3 masih hangat-hangat kuku. Belum begitu menguras keringat. Tantangan dimulai selepas pos 3. Dari sana, trek akan terus menanjak. Puncaknya adalah trek antara shelter 2 dan shelter 3. Kedahsyatan trek ini bahkan sanggup mengalahkan trek Linggarjati di gunung Ceremai.

Sumber air ...
Ckckck...........
Waktu tempuh antar shelter lumayan lama. Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • Jarak pos 3 ke shelter 1 rata-rata 1,5 jam menanjak santai,
  • Jarak shelter 1 ke shelter 2 rata-rata 2 jam menanjak santai, dan
  • Jarak shelter 2 ke shelter 3 rata-rata 3 jam menanjak santai. 

Ouch..!!\
Senja di gunung Kerinci
Umumnya, para pendaki akan mendirikan camp di shelter 3. Namun kami memilih nge-camp di shelter 2, lebih tepatnya 15 menit sebelum shelter 2, karena pertimbangan berat medan dan hari yang telah gelap. Setelah mendirikan camp, kami segera menghangatkan badan, memasak makan malam, dan setelahnya langsung terlelap untuk menyiapkan stamina untuk melakukan summit attack

27 Desember 2012 
Summit Attack!!

Kira-kira pukul 03.00 kami mulai melakukan summit attack. Berbekal air dan makanan secukupnya, kami menanjak dengan semangat menggebu. Ternyata, nge-camp di shelter 2 adalah pilihan yang tepat. Trek pos 2 ke pos 3, selain sangat curam juga memiliki tambahan kesulitan lain: Jalur air yang sangat dalam. Hal ini tentunya akan sangat menyulitkan pendaki ketika melaluinya dengan memanggul carrier yang sarat muatan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, jarak tempuh shelter 2 ke shelter 3 adalah rata-rata 3 jam berjalan santai. Ini dihitung apabila kita membawa carrier dalam kondisi penuh. Apabila nge-free, cukup 0,5 - 1 jam saja. Jauh lebih ringan.

Summit Attack

Ouch..!!
Selepas shelter 3, tanjakan sedikit berkurang. Trek menuju puncak Kerinci mengingatkanku pada trek puncak Merapi. Jauh lebih panjang memang, tapi identik. Kombinasi tanjakan tajam, pasir, dan bebatuan. Paduan sempurna untuk memuaskan para penikmat tanjakan gunung.

Rehat dulu
Lanjut, gan!
Menjelang Subuh, tanda-tanda puncak belum terlihat. Kami pun beristirahat sebentar sekalian menuaikan sholat Subuh. Tidak ada dataran yang relatif rata sehingga, demi keselamatan, terpaksa kami sholat sambil duduk di kemiringan tanjakan berpasir Kerinci. Setelah Sholat kami melanjutkan perjalanan lagi, namun tidak lama karena kami dibuat terpana oleh pemandangan di detik-detik menuju sunrise. Kami pun berhenti melangkah untuk menikmati dan mengabadikan momen-momen itu dalam ingatan kami. Luar biasa. Subhanallah.

Istirahat sembari menunggu sunrise tiba
Sunrise di Gunung Kerinci
Sunrise di Gunung Kerinci
Subhanallah!!
Di tempat-tempat seperti kita bisa bangga mengibarkan Sang Saka Merah Putih
Rasa takjub dan syukur menyelimuti para pendaki Kerinci saat itu. Tak terkecuali kami. Pemandangan yang sangat indah, bersih, tanpa kabut. Tidak ada kata yang sanggup melukiskan keindahan pemandangan saat itu. Boleh dibilang, ini adalah pemandangan sunrise paling indah yang pernah ku saksikan di gunung hingga saat itu. Takbir dan tahmid tak jarang terdengar dikumdangkan oleh para pendaki saat itu. Tidak berlebihan kiranya jika ada yang mengatakan bahwa tadabbur alam adalah salah satu cara untuk meningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Sang Maha Pencipta.


Indahnya pemandangan, membuat kami banyak melakukan foto narsis. Lumayan, nambahin stock profil picture :P

Calon Profil Picture :P
Calon Profil Picture Juga :P
Puas menikmati sunrise, kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncak. Level tanjakan masih sama seperti sebelumnya, namun lebih menguras energi karena dukungan sengatan matahari yang sangat terik walaupun masih sangat pagi. Mungkin karena faktor ketinggian. 



Lanjut Summit
Negeri di atas awan
Cadas!!
Negeri di atas awan
Tugu Yuda

Jam menunjukkan pukul 07:41 saat kami menginjakkan kaki di puncak Kerinci, puncak gunung api tertinggi di Indonesia. Hari yang bersejarah bagiku. Semakin lengkap karena cuaca sangat cerah. Alhamdulillah.

Puncak!!
Duet maut gunung Kerinci

Penampakan Gunung dan Danau Tujuh

Kawah aktif gunung Kerinci
Di sini, tentu saja kami tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menambah stock profil picture :P

Boleh juga nih jadi profil picture :P
Puncak gunung Kerinci



Setelah puas menikmati keindahan pemandangan dan sengatan terik matahari di puncak Kerinci, kami pun turun, kembali ke camp.

Turun yuk :)





Di shelter 3, kami juga menyempatkan menambah stock air sebagai bekal turun gunung.

Isi cadangan air lagi

Kampung pendaki di shelter 3 Kerinci
Naik turun sama berat :D
Sesampainya di camp, kami beristirahat,makan siang, berkemas, dan segera turun gunung untuk melanjutkan petualangan yang belum usai.

Kombinasi salah satu jenis teh terbaik se-Asia Tenggara dan gunung Kerinci


"Bisa jadi perjalanan yang bisa kita nikmati itu adalah perjalanan yang dilakukan tanpa rencana, tanpa perlu mengkhawatirkan apa yang akan kita lakukan nanti nanti, dengan sahabat baru, dan tidak ramai. Ya, bisa jadi"

To be continued.........................

57 komentar:

  1. Assalamu'alaikum

    Halo salam kenal

    Saya mendaki gunung kerinci tanggal 28 s.d. 31 Maret 2013 lalu. Sungguh pengalaman mendebarkan dan tak terlupakan meyusuri jalur kerinci sampai ke 3805 mdpl.
    Kami mulai dari pintu rimba jam 11.30 wib, Kami sampai dishelter 3 jam 21.40 wib dan ngecamp disana.
    Perjalanan kami diwarnai cuaca cerah, berkabut, gerimis sampai hujan lebat silih berganti, dilengkapi dengan teking malam hari pergi dan pulang..plus beberapa teman-teman yang menderita hipotermia, mual muntah2 sampai meracau di sarang harimau..he..he..lengkap sudah.

    untungnya saya sudah ukur kemampuan, saya pakai porter saja, agar bisa menikmati pendakian sampai puncak kerinci.

    Sepertinya jalur kerinci menjadi trek favorit saya, terlebih jalur gelantungan dari shelter 2 ke shekter 3..seru..
    Suatu waktu nanti Insya Allah saya ke sana lagi..

    Btw foto2 nya bagus-bagus mas... untuk referensi saya, Kalau boleh tau pakai kamera apa ya mas ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumsalam wr wb.

      wah...lengkap bener perjuangannya, mbak :D
      dapat sarang harimau pula...ada di mana sarangnya? *jadi penasaran

      jalur shelter 2-3 emang yahud banget :D

      klo foto2nya cuma pake kamera HP samsung galaxy Young dan kamera pocket mbak...hehehe.. kebetulan momennya aja yg bagus :)

      btw, thanx udah mampir....

      Hapus
  2. waah...senangnya bisa ke kerinci...
    hohoho...kalo aku masih jauh sepertinya...newbie yg belum banyak pengalaman...
    btw salam kenal mas, siapa tau kapan" bisa naik bareng...di tunggu next postingnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah bisa ke kerinci. salam kenal juga. mudah2an kita bisa naik bareng.

      thanx udah mampir :)

      Hapus
  3. SUPERRR sekali om ini.. mahameru, rinjani, kerinci dijejaki juga... :thumbup

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah...mumpung masih sempet :)

      Hapus
  4. subhanallah,,,merinding membacanya. apalagi klo pengalamannya mak Sandra Eka yg dibikin catper ya? congratz ya mas..
    walaupun tidak tau bisa tercapai atau tidak, saya tetap menjadikan Kerinci sbg impian saya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe.... thanx udah mampir..

      moga2 impian ke kerincinya bisa segera terwujud :)

      Hapus
  5. mas,nnya dong. mahameru ama kerinci beratan mana yah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo trek sebelum puncaknya beratatn kerinci, tapi waktu summit, gunung2 jawa n sumatera, kayaknya belum ada yang ngalahin Mahameru :D

      *sejauh pengetahuan saya

      Hapus
    2. oo brarti galak di awal doang yah.hehe, terima kasih mas.

      Hapus
  6. owalah sama kak Samin to....

    Wah dream destination ini....

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyo...wwkwkwkwkwk.... ternyata dia anaka STAPA..berarti kamu STAPALA juga :D

      Hapus
  7. mantap, tambah PD ke puncak gunung berapi indonesia..
    saya insya ALLAH bada idul fitri berkunjung ke kerinci.
    thx info nya

    BalasHapus
  8. cuma bisa bilang WOoooooow,,,,
    foto2nya keren2,,,
    jadi pengen ke kerinci,,
    #tapi kuat gak ya saya..
    liat treknya gitu susah..
    -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo, mbak, cobain .....treknya hanya tipuan kamera kok, mbak :P

      Hapus
  9. Thanks dan salut buat foto-fotonya, jadi ingat masa lalu nih hehe...nggak banyak perubahan dari tahun 1999, dulu disaran'in kalo bisa jangan istirahat antara pintu rimba ampe shelter bangku panjang (jalur pemisah antara arah ke gunung dangan arah ke danau belibis, pos berapa yah?) BAHAYA...konon katanya tempat bermainnya si kucing besar. Oke deh just share, berbagi pengalaman, sekali lagi thanks salam sukses buat mas yang punya blog...

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanx atas apresiasinya :)

      wah, nampaknya ente pendaki kawakan ya. 1999 ane masih SD :D
      mungkin yg dimaksud shelter 3 kali y, cz emang di situ jadi lokasi favorit nge-camp. thanx sharingnya :)

      Hapus
  10. Hebat mas Habiby....btw di kerinci kita bs sewa porter ga ya? Brp perharinya? tks

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe..biasa aja, gan.... temennya yg hebat :D

      ada porter, tapi klo tarif biasanya seikhlasnya cz emang belum diorganisir :)

      Hapus
  11. pemula cocok gak mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmm... cocok2 aja sih....tapi agak berat, kecuali bnyak teman atau pake guide/porter :)

      Hapus
  12. wuidiihhh kerenn,,, thanks info2'y,, kpan2 ajakin sy naik k kerinci dong,,hehhehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanx apresiasinya :)

      oh..siaapp..sering2 aja mampir, klo ada pendakian yang rada "heboh" biasanya diupdate di mari :)

      Hapus
  13. hallo mas, mas mau nanyaa, klo dari jakarta ke kerinci butuh budget berapa yah? terima kasih ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmm... tergantung, mas...

      klo dapat tiket pesawat promo, mas bisa dapat 1juta (tiket pesawat PP)+ 300rb = 1,3 juta. aman 1,5 juta lah.

      klo via darat lebih hemat lagi... bisa cuma 1/2nya.. hehehe..tapi ya butuh waku bnyak :)

      Hapus
  14. Aslkm mas Habiby....Ada ga grup pendaki yg mas kenal mo ke Kerinci bulan desember 2013 tahun ini? Bs tahu no hape mas Habiby? Sy mo ke Gunung Kerinci Desember ini. Kira2 bagaimana dgn cuaca di bulan desember, berbahayakah? tks Wasslm...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumsalam wr wb...

      kayaknya bnyak bulan itu..apalagi ada libur natal.. klo mau no hp via pm aja... :0
      cuaca desember sekarang sulit diprediksi..aku kemarin ke kerinci juga pas desember n cerah2 aja :D

      Hapus
    2. asslamualaikum. salam knal bang. ini jga da rencana ke kerinci. tapi belum ada barengan. ceritanya mencerahkan bang. keren.

      Hapus
  15. Assalamualaikum mas habiby,saya rencana mau daki gunung kerinci akhr tahun ini,ada banyak hal yg ingin saya tnyakan,soalny saya msh pemula,jika mas bersedia menjawab sih,bs mnta kontak mas yg bs d hubungi? Terima kasih sbelumny,cerita yg sngat mengesankan, :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam wr wb.

      oh gitu, oke... HP saya: 081382193043

      trims atas apresiasinya :)

      Hapus
  16. Mas,saya udah coba sms ke hp mas tp tidak aktif, :( saya berencana mau naik akhir desember ini,tp belum ad rombongan yg cukup,kira" mas ad kenalan rombongan yg jg bakal naik akhir tahun ini? Terima kasih sebelumny,

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah sorry, kamrin hp emang non aktif cz lagi di Rinjani...hehehehehehe

      Hapus
  17. halo mas abdullah, kalau boleh tau, total biaya PP habis berapa ya mas dengan ala backpacker diatas ?
    trm ksh sebelumnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah .. udah agak lupa, mungkin kira2 1juta kurang... tapi itu dulu. sekarang mungkin naik, tapi harusnya g beda jauh...klo ala backpack darat bisa makan waktu lama. :D

      Hapus
  18. assalamualaikum
    mas saya mau tanya budget PP dari b.lampung ke kerinci kira2 brapa mas
    .terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumsalam wr wb... berapa ya.. agak lupa.. klo mau paket ekonomi naik kereta ke palembang lanjut bus sampe jambi. mungkin kira-kira 500-700an ribu bisa.

      rincian:
      kereta palembang PP 80.000
      bus palembang-jambi PP 140.000
      travel jambi-kayu aro PP 200.000
      transport2 kaceil lain (bila ada) 50.000
      konsumsi dan logistik sisanya.

      CMIIW

      Hapus
    2. Ass, sory ganggu ni om Abdullah.

      Tinggal di bintaro, om?
      waktu itu memakan brpa hari, om? mulai dari rumah dan sampai balik lgi kerumah.
      dan, itu ngetrip perdana om? dan hanya berdua doang?

      thnks
      maaf ya om Abdullah, sya banyak tanya nih. Ya beginilah orang males menbaca lama lama, hehehe

      Hapus
    3. ane g tinggal di bintaro, tp temen ane yg di sana. klo ke kerinci doang bisa 1 minggu lebih, kira2 8-9 hari lah. itu ngetrip perdana kami ke sana & cuma berdua :)

      indonesia banget males baca :P

      Hapus
  19. Keren gan.. Silakan mampir ke blog ane juga: http://anggarawepe.blogspot.com/

    Btw.. Kalau bus dari Bakauheni sampe Bandar Lampung tarifnya berapa ya..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. meluncur.... waduh, sorry udah lupa... lagi pula sekarang pasti udah naik... ada busnya langsung di terminalnya..

      Hapus
  20. Mas, kalau boleh tau sewa guide disana berapaan ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Yesica, sorry baru balas... klo sekarang sekitar 250rb/ hari untuk guide sekaligus sebagai porter

      Hapus
  21. Mas, kira kira abis lebaran ada rencana kesana lagi ga nih ?

    BalasHapus
  22. permisi mas kalo ada pin / wa / line boleh dong minta mau nanya nanya nih transportasinya

    BalasHapus
  23. alhamdulillah banget bisa melihat keindahan ciptaannya dari puncak kerinci....keren banget mas tempatnya...Insya Allah saya dan beberapa teman ada plan mau ke sana, paz liat fotonya jadi ga sabar kesana

    BalasHapus
  24. Izin bertanya mas, rambu rutenya ada ya.., trims sblumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada, cukup jelas kok.. cuma harus tahu lokasi nyari airnya :)

      Hapus
  25. Tulisan dan foto-fotonya keren mas sangat membantu, ada plan juga mau ke sana insya ALLAH kita-kita yang masih pemula ini bisa nyusul ke atas kerinci.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siaapp.... Makasih Apresiasinya... Selamat bertualang :)

      Hapus
  26. haaaaaaaaaaaaaaaaaahh uindah. mudah2an bisa ke sana. amiin. trimakasih tulisannya bs untuk referensi. salam lestari.

    BalasHapus