Rabu, 07 Mei 2014

Honey Mount, Bukan Honey Moon

"Akhirnya, menikah.... 
Alhamdulillah"

“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” 
(QS. Adz Dzariyaat (51) : 49)

Mumpung cerah... hehehehe...

Menikah. Sebuah kata sakral yang kadang kala ketika kita mengucapkannya akan menimbulkan berbagai reaksi yang berbeda. Ada yang menanggapinya dengan antusias, santai, galau, bahkan desperate. Apalagi kalau mendapati pertanyaan, "kapan menikah?" Serasa dikejar-kejar deadline pekerjaan dari bos besar. Mungkin itu perasaan para jomblowan dan jomblowati ketika mendapati pertanyaan semacam itu. Pun demikian ketika menerima undangan pernikahan dari sahabat-sahabat terdekat, sering kali hati terasa semakin hampa, takut ditinggalkan sahabat-sahabat terdekat yang tentu akan lebih memprioritaskan keluarga barunya.

Dahulu, semasa remaja saya sempat "mencanangkan" menikah di umur 25 tahun. Umur yang menurut saya cukup matang mengarungi bahtera kehidupan, walau sebenarnya sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang mampu untuk menikah lebih cepat. Walau sedikit meleset dari perkiraan, tapi tak apalah, beti (beda tipis). Saya menikah di usia 26 tahun.


Salah satu keinginan terbesar dalam hidup saya adalah, ketika menikah nanti, saya ingin mengajak belahan hati saya untuk mendaki ke gunung Rinjani. Well, Alhamdulillah, keinginan saya terwujud. Tidak sampai satu minggu setelah kami menikah, kami menuju Rinjani, walau si dia bukan anak gunung. Satu kebetulan yang sangat menyenangkan pada saat itu adalah, Rinjani sangat sepi. Bahkan ketika nge-camp di danau Segara Anak, kami hanya sendiri. Rinjani udah berasa disewa buat kami berdua saja.


Well, rasanya kali ini saya tak usah berpanjang kata. Cukup gambar yang bercerita.

Sapi gembalaan di Sembalun
Hijau dimana-mana. dan pos yang baru dibangun
Camp hari pertama, Pos III
Bukit penyesalan
Akhirnya...... Pelawangan Sembalun
Camp hari kedua, Pelawangan Sembalun
Menikmati sunset di Pelawangan Sembalun
Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?
Sarapan dulu, gan!!
Cerah, secerah hati kami.... #eeaaaa
Selalu merinding kala menyaksikan view Segara Anak
Yang jomblo dilarang mupeng :P
Sorry....Rinjani udah kami sewa, gan, untuk hari ini
Ibu rumah tangga lagi masak
Sisa-sisa ibadah umat Hindu di Segara Anak
Koin sisa ibadah umat Hindu. Katanya, dulu koin yang dipakai buat sembahyang benar-benar koin emas.
Eksekusi bebek temuan
Ada ayam juga, tapi buat orang aja. Kami ambil bebeknya aja.. hehehehe....
Segerrr............
Indah
Pantai-pantai indah sepanjang jalan
Narsis dulu di Malimbu
Eits.........
Berasa romantis gitu :P
Pacaran di pinggir pantai
Tak lupa mampir Gili Trawangan 
Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja.
(Qs. An Nisaa’ (4) : 3)

9 komentar:

  1. hahahaha mantaab bib,,,
    bojoq njalok terus rekreasine,,,
    rong tak turuti,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha.... jak lah... nang Bromo wae.. enteng n murah sithik

      Hapus
  2. Emmm... saya mau honeybee aja wes

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak tuh di Pramuka... #Madu Pramuka

      Hapus
  3. ceileeeee,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, pamerrr... seng wes nikah........

    BalasHapus
  4. ciee ciee yang honey mount di rinjani..
    uhuk mupeng -_-

    BalasHapus