Hampir dua bulan sejak mendaki gunung Merbabu, atau tepatnya tanggal 26-27 Februari 2010, kami mencoba mendaki gunung lain di daerah Jawa Tengah. Awalnya kami berencana mendaki gunung Sumbing. Namun, karena cuaca hujan, di saat-saat terakhir ketua rombongan (Paijo 2) mengalihkan tujuan pendakian menjadi gunung Sindoro.
Gunung Sindoro memiliki ketinggian 3.153 mdpl. Dikenal juga dengan gunung kembar Sindoro Sumbing. Bentuk kedua gunung nyaris serupa bila dilihat dari kejauhan. Selain di basecamp, bisa dibilang gunung Sindoro tidak memiliki sumber air sehingga para pendaki harus membawa banyak persediaan air dari bawah agar bisa bertahan sampai ke puncak gunung. Puncak gunung Sindoro memiliki kawah yang telah mati dan telah menjadi danau karena menampung air hujan. Biasanya, para pendaki menggunakan air di puncak gunung ini untuk keperluan masak, minum, dll.
Seperti gunung Merbabu, perjalanan ke gunung Sindoro juga kami lakukan mulai sore hari. Kali ini anggota tim "hanya" berjumlah enam orang. Dari daerah Temanggung, yang juga merupakan kediaman Paijo 2, kami menumpang bus umum yang melewati jalur gunung Sumbing dan Sindoro. Kira-kira 1-2 jam perjalanan, akhirnya kami tiba di kaki gunung Sindoro. Hawa dingin khas pegunungan langsung menyergap begitu kami turun dari bus. Kemudian dengan berjalan kaki kami berjalan menuju basecamp pendakian untuk ber-ishoma dan melapor ke petugas jaga.
Foto Bersama di Basecamp Sebelum "Muncak"