Minggu, 17 Februari 2013

Jambore Semeru

"Sebuah cerita singkat"


Rakor dulu di Taman Untung Suropati
Untuk menggairahkan kembali Korsapala yang sedang lesu karena berbagai kesibukan para punggawanya, diadakanlah Jambore Korsapala di Semeru pada tanggal 15 s.d. 17 November 2012 yang kebetulan juga bertepatan dengan kegiatan Jambore dan Operasi Bersih Semeru yang diadakan oleh salah satu produsen alat-alat outdor.

Berangkat!!
Para peserta yang berjumlah sekitar 44 orang tidak hanya berasal dari anggota-anggota Korsapala, tapi juga berasal dari berbagai kalangan yang sebagian besar masih merupakan keluarga besar PNS, baik Kementerian Keuangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Pusat Statistik, dst. 


15 November 2012
Setelah para peserta terkumpul dan semua persyaratan administrasi pendaftaran diselesaikan, dengan menumpang dua buah truk, Kami berangkat menuju Pos Pendakian Ranu Pane yang berjarak tempuh kurang lebih 2-3 jam dari desa Tumpang, Malang. Setibanya di sana, hari telah gelap sehingga kami terpaksa bermalam di Pondok Pendaki yang terletak di depan Pos Pendakian Ranu Pane. Pondok Pendaki yang cukup besar itu rupanya tidak mampu menampung kami semua, apalagi selain kami ada beberapa tim pendaki yang telah terlebih dahulu berada di dalam Pondok Pendaki, sehingga kami juga terpaksa menggelar beberapa tenda untuk beristirahat.

Penampakan Mahameru via Ranu Pane
16 November 2012
Hawa dingin yang menusuk tidak menghalangi kami untuk bangkit dari peraduan pagi itu. Setelah menunaikan sholat Subuh dan sarapan ala kadarnya, kami pun mulai mendaki. Mengingat besarnya jumlah peserta, apalagi kabarnya saat itu ada kurang lebih 2.000 orang peserta Jambore dan Operasi Bersih yang melakukan pendakian Semeru belum termasuk para penggiat alam bebas yang jumlahnya tidak kalah banyak, kami membagi tim menjadi beberapa sub tim yang berisi 4-5 orang. Saya sendiri masuk ke dalam sub tim yang biasa kami disebut tim sweeper yang bertugas menjadi tim sapu bersih untuk memastikan tidak ada anggota tim kami yang tercecer di belakang dan tersesat. Untuk berkomunikasi antar sub tim, kami menggunakan lima unit Handy Talky (HT) yang ternyata memang sangat membantu.

Foto-foto di jalur pendakian (Ranu Kumbolo):


Foto bareng pendaki-pendaki cilik
Bersyukur atas nikmat Allah SWT yang tak berhingga
Kampung pendaki
Menuju Ranu Kumbolo
Jarang-jarang ketemu artis di Gunung :D
Pendakian tidak terlalu berat karena kami  melalui jalur umum semeru yang memang relatif landai. Jalur yang mungkin agak menanjak adalah jalur Ayek-Ayek. Pemandangan di sekeliling jalur pendakian cukup indah. Walau sedang musim hujan, cuaca saat itu nampak bersahabat. Hal ini tentu memudahkan kami dalam melakukan pendakian. Udara bersih menyegarkan, pemandangan indah, dan cuaca yang cerah bersahabat sudah cukup menjadi alasan untuk sejenak melupakan kepenatan Jakarta dengan segala rutinitasnya.

Kira-kira pukul 13.00 saat tim terakhir tiba di Ranu Kombolo, danau eksotis yang menjadi salah satu daya tarik utama gunung Semeru. Di sini kami beristirahat dan menyiapkan makan siang sembari berdiskusi persiapan summit attack, istilah yang sebenarnya agak aneh namun sering digunakan para penggiat alam untuk menyebut pendakian menuju puncak.

Senja di Semeru
Sebagian peserta Jambore Korsapala memutuskan untuk tidak melakukan summit attack. Dengan berbagai alasan, mereka memilih bermalam di Ranu Kumbolo. Saya sendiri juga memutuskan untuk tinggal di Ranu Kumbolo karena selain sudah pernah mendaki Mahameru, kondisi badan juga kurang fit.  Lagi pula hal ini diperlukan untuk memudahkan koordinasi :P
Senja di Semeru
Setelah membagi peralatan dan logistik untuk tim summit dan tim Ranu Kumbolo, kami pun mengucapkan selamat berjuang kepada tim summit
Damai dan mendamaikan
Kalimati
Foto oleh bang Oz 
Malam di Ranu Kumbolo dihabiskan dengan cukup heboh. Mulai dari acara masak bareng, ngerumpi bareng, main kartu bareng, saling olok bareng, hingga akhirnya tidur bareng (di tenda masing-masing tentunya :P). Belum ada kabar dari tim summit.

17 November 2012
Pagi di Ranu Kumbolo
Pagi di Ranu Kumbolo tidak kalah seru. Dinginnya udara pagi tidak menyurutkan niat para penggiat alam untuk menikmati pagi. Banyak hal yang bisa dilakukan di sana. Hal paling umum yang dilakukan adalah berburu foto suasana pagi di Ranu Kumbolo. Apabila beruntung, kita bisa menyaksikan butiran-butiran embun yang membeku (karena memang kadang-kadang suhu di Ranu Kumbolo cukup ekstrim) dan matahari pagi yang muncul dari tengah-tengah bukit yang menjadi latar belakang Ranu Kumbolo (di bulan-bulan tertentu).  

Foto-foto Ranu Kumbolo di pagi hari:

Para Pegawai Pajak
Sumpah, ini acting doang :P

Oro Oro Ombo

Tanjakan Cinta dan Ranu Kumbolo
Dan cinta pun bersemi di Ranu Kumbolo
eeaaaa......
Tak mau kalah, dua sejoli ini pun memadu kasih
Tak ada akar, rotan pun jadi
Kehabisan stok, Raden Mas pun galau
Dari pada galau, yuk eksplore Semeru :)
Pagi itu, kami sempat memperoleh potongan kabar dari tim summit. Nampaknya sebagian dari mereka berhasil menakklukkan Mahameru. Congratulation!!!

Foto-foto perjuangan summit attack
Cadass!!!!
Ngantri, cuy!!
Penampakan Kalimati dari Mahameru
Foto oleh bang Oz 
Para Pemuncak
Selamat!!
Setelah cukup puas mengeksplore Semeru di waktu yang cukup singkat itu, kami pun segera berkemas untuk kembali ke Ranu Pane, bersiap menyambut kembali penatnya Ibu Kota.

Bonus bukit Teletubbies, gunung Bromo
Happy Family, Gangnam Style
Sampai Jumpa di pendakian berikutnya
"Damai.....Mendamaikan.........."

5 komentar:

  1. Balasan
    1. klo ada ane pasti fotonya jadi keren :P

      Hapus
  2. kok kita ga ketemu ya..hehe..kebanyakan org kayanya di semeru pas tgl2 segitu.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha..bisa jadi bang...lha wong nyari temen setim aja susah :D

      Hapus