Selasa, 04 Januari 2011

Gunung Ceremai

Liburan tanggal 24-26 Desember 2010 kami isi dengan mendaki gunung Ceremai. Aku dan empat orang kawan berangkat dari stasiun Gambir hari Jumat (24 Desember 2010) dengan menumpang Cirebon Express pukul 06.30an menuju stasiun akhir stasiun Cirebon. Lama perjalanan kurang lebih tiga jam. Saat itu kota Cirebon Cerah (baca: hot :P). Dari Stasiun kami menyewa sebuah angkot seharga Rp110.000,00 menuju daerah kuningan. Kami berencana mengambil jalur terberat gunung Ceremai, jalur Linggarjati. Di gunung ini, kami termasuk newbie, kami belum pernah mendaki gunung ini.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sekilas tentang gunung Ceremai:

Gunung Ciremei adalah gunung tertinggi di Jawa Barat ( 3.078 Mdpl ), dapat terlihat dengan jelas oleh para penumpang kereta api atau kendaraan umum lainnya sepanjang jalur pantura sekitar Cirebon.
Gunung Ceremai termasuk gunungapi Kuarter aktif, tipe A (yakni, gunungapi magmatik yang masih aktif semenjak tahun 1600), dan berbentuk strato. Gunung ini merupakan gunungapi soliter, yang dipisahkan oleh Zona Sesar Cilacap – Kuningan dari kelompok gunungapi Jawa Barat bagian timur (yakni deretan Gunung Galunggung, Gunung Guntur, Gunung Papandayan, Gunung Patuha hingga Gunung Tangkuban Perahu) yang terletak pada Zona Bandung.

Ceremai merupakan gunung api generasi ketiga. Generasi pertama ialah suatu gunungapi Plistosen yang terletak di sebelah G. Ceremai, sebagai lanjutan vulkanisma Plio-Plistosen di atas batuan Tersier. Vulkanisma generasi kedua adalah Gunung Gegerhalang, yang sebelum runtuh membentuk Kaldera Gegerhalang. Dan vulkanisma generasi ketiga pada kala Holosen berupa G. Ceremai yang tumbuh di sisi utara Kaldera Gegerhalang, yang diperkirakan terjadi pada sekitar 7.000 tahun yang lalu (Situmorang 1991).