Selasa, 23 Juli 2013

My First Roadshow, Tiga Gunung Tujuh Provinsi (Part 3: Gunung Merbabu-Finish)

"Menurutku, gunung Merbabu adalah gunung terlengkap di Jawa Tengah. Pemandangannya, tanjakannya, savananya, keramahannya, dsb."


Setelah menikmati keindahan alam Kerinci, aku pisah ranjang dengan Catur (loh????). Rencananya, Catur akan mencoba menjajaki kemungkinan mendaki gunung Dempo (dia berhasil melakukannya, selamat!!) sementara aku harus bergegas menuju Lamongan, daerah asalku, untuk menghadiri pernikahan Mashari, salah satu sahabat terdekatku. Selepas menghadiri acara pernikahan tersebut, aku berencana mendaki gunung Merbabu dan Merapi bareng Takay tepat di pergantian tahun 2012-2013.

30 Desember 2012
Terminal Bungurasih terlihat penuh sesak. Cukup sulit mencari bus yang available. Rupanya banyak kaum perantau asal Jawa Tengah yang memutuskan menikmati malam tahun baru bersama keluarga atau mungkin kekasih tercinta di kampung halaman. Alhamdulillah, kami berhasil dapat tiket bus walau di kursi ekstra.

31 Desember 2012
Menjelang subuh, kami tiba di terminal Tidar, Magelang. Setelah sholat subuh, kami mulai mencari kendaraan yang akan membawa kami ke daerah Selo, suatu daerah yang terletak antara gunung Merbabu dan Merapi. Daerah ini biasa digunakan oleh para pendaki yang ingin mendaki kedua ini gunung itu sekaligus. 


Kira-kira jarum jam menunjukkan 10:00 saat kami tiba di basecamp Merbabu di Selo. Sangat ramai, itulah kesan pertama yang ku dapat ketika masuk ke dalam basecamp. Rupanya banyak pendaki yang ingin melewatkan malam pergantian tahun di puncak gunung. Setelah mengurus perizinan, kami menitipkan sebagian besar barang bawaan kami di basecamp dan hanya membawa perlengkapan standar yang dirasa cukup penting, seperti jas hujan, jaket, senter, air, makanan ringan, flysheet, dll. Lumayan untuk menghemat waktu dan tenaga karena memang rencananya kami ingin mencoba mendaki Merapi setelahnya.

Pukul 10:30, kami mulai mendaki. Karena hanya membawa sedikit barang, pendakian kami menjadi cukup cepat. 


Pukul 15:30 kami telah berhasil sampai puncak walau sempat diguyur hujan yang sangat deras. Lima jam pendakian via Selo!! Wah, masuk catatan rekor pribadi nih..haha....



Hujan lebat, dingin, ditambah rencana mendaki Merapi, akhirnya kami memutuskan untuk segera kembali ke basecamp secepat mungkin. Air hujan membuat trek menjadi cukup licin sehingga kami terpaksa berjalan agak lamban agar tidak tergelincir. 



Pemandangan di sepanjang jalur pendakian Selo sangat mengagumkan. Jika punya banyak waktu dan cuaca sedang bagus, ingin rasanya mendirikan tenda di sini, bermalam barang satu dua malam untuk menikmati ayat-ayat kauniyah Ilahi.  




Kami tiba di basecamp pukul 20:20. Langit masih setia mengguyurkan hujannya. Demi melihat kondisi cuaca yang tidak mendukung, akhirnya kami mencukupkan diri dengan Merbabu saja hari itu.


Menikmati nasi kucing sembari menunggu jadwal keberangkatan bus ke Jakarta
"Fight!!"

6 komentar: