Minggu, 23 Juni 2013

My First Roadshow, Tiga Gunung Tujuh Provinsi (Part 2: Danau Gunung Tujuh)

"Gunung Tujuh, salah satu hadiah tak terkira dari Sang Pencipta kepada warga Kerinci"

Kisah Sebelumnya: Part 1 : Gunung Kerinci

Alam Kerinci memang luar biasa. Selain sangat subur, Kerinci juga dianugerahi keindahan alam yang menakjubkan. Tak salah jika dahulu Amin Rais menjuluki kerinci sebagai "Sepotong Surga di Bumi" yang kemudian menjadi trademark Kerinci dan aku sangat bersyukur bisa menyaksikan secara langsung keindahan alam tersebut. Alhamdulillah.

Salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Kerinci adalah danau Gunung Tujuh. Danau ini semakin luar biasa karena berada di ketinggian 1.950 mdpl dan merupakan danau tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

Sekilas tentang danau Gunung Tujuh:
-oOo-
Danau Gunung Tujuh merupakan Danau yang terletak di Kabupaten KerinciJambi. tepatnya di Desa PelompekKecamatan Ayu Aro. Danau ini berada di kawasan Gunung Tujuh, sebuah gunung yang berada tepat di belakang Gunung Kerinci. Gunung Tujuh masih termasuk dalam wilayahTaman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Bagi pendaki gunung, Kerinci mungkin menjadi tujuan utama karena gunung tersebut merupakan gunung aktif tertinggi di Indonesia [3805 mdpl], namun bagi wisatawan yang ingin sekedar menikmati keindahan alam Kabupaten Kerinci, Danau Gunung Tujuh bisa menjadi pertimbangan sebagai tujuan wisata. selain memiliki panorama alam yang menakjubkan, jalur yang dilalui juga jauh lebih mudah daripada Gunung Kerinci. Danau Gunung Tujuh juga merupakan Danau tertinggi di Asia Tenggara, Danau ini berada di ketinggian 1.950 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian hampir 2 kilometer dpl itu bisa dibayangkan betapa dinginnya air Danau Gunung Tujuh di pagi hari. Meskipun begitu, berendam di Danau Gunung Tujuh dengan air yang sangat dingin menjadi tantangan sendiri bagi para pendaki.

Jumat, 12 April 2013

My First Roadshow, Tiga Gunung Tujuh Provinsi (Part 1: Gunung Kerinci)

"Kerinci. Tak pernah terbayang sebelumnya, bahkan aku tidak berani bermimpi. Alhamdulillah, rupanya kesempatan emas itu datang. Tak hanya kesempatan, bahkan aku mendapat tawaran melakukan perjalanan ini dengan cara dan kawan yang luar biasa. Setidaknya menurutku"

"Eh, cutimu kalau nggak diambil hangus lho enam hari", kata seorang kawan di kantorku, "masa?? Wah, ya udahlah, aku ambil cuti enam hari, nggak tahu mau ngapain", jawabku kemudian. Enam hari cuti ditambah libur Natal dan tahun baru, hmmm, aku punya 12 hari libur. Bingung. Buka Facebook, posting kicauan pencari inspirasi di grup-grup anak gunung yang ku ikuti. Dapat: Kerinci, dengan seorang kawan pendaki tak dikenal.

Sekilas tentang gunung Kerinci:
___________________________________________________________________________________

Gunung Kerinci (juga dieja "Kerintji", dan dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci terletak di provinsi Sumatera Barat dan Jambi, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.
Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah kota JambiPadang, dan Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.

___________________________________________________________________________________

The journey starts here!!

Sabtu, 09 Maret 2013

Laut Toba dan Gunung Samosir

"Toba, danau yang seperti laut
Samosir, ya, sepertinya itu memang gunung"


Awal Desember 2012 lalu saya bersama seorang kawan berkesempatan mengunjungi danau Toba, salah satu tempat wisata kebanggaan warga Sumatera Utara dan tentu saja Indonesia. Dengan panjang mencapai 100 km dan lebar 30 km, menempatkan danau Toba sebagai danau paling luas di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara. Saatnya bilang WOW!!!

Entah apa namanya, yang jelas ini spot yang bagus untuk berfoto

Sabtu, 23 Februari 2013

Hanya Kicauan Tak Jelas

"Hanya uneg-uneg nyaris tanpa solusi"

Tersinggung tidak dilarang


"Take nothing but pictures leave nothing but footprints". Agaknya, prinsip tersebut masih perlu disosialisasikan atau setidaknya diingatkan kembali kepada para penggiat alam. Bagaimana tidak? Masih cukup banyak para penggiat alam yang ternyata kurang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam ketika melakukan kegiatan di alam.

Label pecinta alam pun seringkali hanya menjadi label numpang keren tanpa makna. Coret sana coret sini, puntung rokok di mana-mana, sampah sisa makanan berserakan masih sering dijumpai di lokasi-lokasi pendakian. Gaya reggae, kaos bergambar daun rasta, Che Guevara atau tokoh-tokoh REVOLUSI KOMUNIS lainnya, pakaian dan perlengkapan ala kadar tanpa mempertimbangkan aspek keselamatan, berjalan sambil menenteng radio tape dengan lagu-lagu reggae atau Iwan Fals yang diputar kencang-kencang sering menjadi gaya para pendaki tanpa tahu betul apa maksudnya. Rokok, Mesum, minuman keras, ganja, obat-obatan terlarang. Apalagi ini??!! Hey... ini bukan diskotik dan hotel melati.   Menyedihkan!! 

Sampah
Tak perlu dibahas. Sudah jadi rahasia umum. Bahkan ada kegiatan berlabel operasi bersih gunung yang malah menjadi operasi sampah gunung.



Sampah operasi sampah gunung di Semeru, 15-18 November 2012


Minggu, 17 Februari 2013

Jambore Semeru

"Sebuah cerita singkat"


Rakor dulu di Taman Untung Suropati
Untuk menggairahkan kembali Korsapala yang sedang lesu karena berbagai kesibukan para punggawanya, diadakanlah Jambore Korsapala di Semeru pada tanggal 15 s.d. 17 November 2012 yang kebetulan juga bertepatan dengan kegiatan Jambore dan Operasi Bersih Semeru yang diadakan oleh salah satu produsen alat-alat outdor.

Berangkat!!
Para peserta yang berjumlah sekitar 44 orang tidak hanya berasal dari anggota-anggota Korsapala, tapi juga berasal dari berbagai kalangan yang sebagian besar masih merupakan keluarga besar PNS, baik Kementerian Keuangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Pusat Statistik, dst. 


15 November 2012
Setelah para peserta terkumpul dan semua persyaratan administrasi pendaftaran diselesaikan, dengan menumpang dua buah truk, Kami berangkat menuju Pos Pendakian Ranu Pane yang berjarak tempuh kurang lebih 2-3 jam dari desa Tumpang, Malang. Setibanya di sana, hari telah gelap sehingga kami terpaksa bermalam di Pondok Pendaki yang terletak di depan Pos Pendakian Ranu Pane. Pondok Pendaki yang cukup besar itu rupanya tidak mampu menampung kami semua, apalagi selain kami ada beberapa tim pendaki yang telah terlebih dahulu berada di dalam Pondok Pendaki, sehingga kami juga terpaksa menggelar beberapa tenda untuk beristirahat.