Jumat, 13 Januari 2012

1000 Mangrove untuk Indonesia

Dalam rangka hari ulang tahun BPK RI ke-65, Korsapala mengadakan kegiatan penghijauan yang diberi tema "1000 Mangrove untuk Indonesia". Mangrove dipilih karena banyak alasan, di antaranya: pengen main ke Kepulauan Seribu...wkwkwkwkwk.....nggak ding, sebenarnya alasannya mulia kok :P Lokasi penghijauan yang beruntung untuk didatangi Korsapala, yaitu: Suaka Margasatwa Muara Angke dan Pulau Rambut yang masih berada di bilangan Jakarta. Kegiatan dilakukan pada tanggal 7 dan 8 Januari 2012. 

Bagi yang nggak pernah tahu apa itu mangrove (kayak aku :P), berikut sedikit devinisi dan manfaat mangrove:

Definisi (Pengertian) Hutan Bakau. Definisi hutan bakau (mangrove) menurut Steenis (1978) adalah vegetasi hutan yang tumbuh di antara garis pasang surut. Sedangkan Nybakken (1988) memberi definisi hutan mangrove sebagai sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu komunitas pantai tropik yang didominasi oleh beberapa spesies pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin. Menurut Soerianegara (1990) hutan mangrove mempunyai pengertian sebagai hutan yang tumbuh di daerah pantai, biasanya terdapat di daerah teluk dan di muara sungai yang dicirikan oleh: 1) tidak terpengaruh iklim; 2) dipengaruhi pasang surut; 3) tanah tergenang air laut; 4) tanah rendah pantai; 5) hutan tidak mempunyai struktur tajuk; 6) jenis-jenis pohonnya biasanya terdiri dari api-api (Avicenia sp.), pedada (Sonneratia sp.), bakau (Rhizophora sp.), lacang (Bruguiera sp.), nyirih (Xylocarpus sp.), dan nipah (Nypa sp.). Secara umum hutan bakau atau mangrove mempunyai definisi sebagai hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut, tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai. 

Mangrove di Muara Angke

Selasa, 10 Januari 2012

Hujan Tanpa Henti di Gunung Lawu

Tahun 2011 ditutup dengan cukup sadis oleh gunung Lawu.......

Gunung Lawu......yak, jadi juga gunung ini ku daki.....awalnya sih nggak begitu minat sama gunung yang satu ini. Tapi karena cukup banyak dibicarakan kawan2 sesama pendaki akhirnya jadi terpancing juga untuk menaklukkan gunung Lawu.

Sekilas tentang Gunung Lawu:

Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau JawaIndonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukithutan Dipterokarp Atashutan Montane, dan hutan Ericaceous

Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yaitu Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah sebagai puncak tertinggi. Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja MangkunagaranAstana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangunmausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia,Soeharto.

Sumber: Wikipedia


24 Desember 2011
Pukul 02.00 dini hari, dengan menumpang bus ekonomi AC dari terminal Purabaya atau lebih dikenal dengan terminal Bungurasih, Aku, bersama Mashari dan juniornya, berangkat menuju Solo. Solo dipilih karena berada di tengah2 antara Jakarta dan Surabaya. Semula, aku berencana berangkat dari Jakarta. Namun karena mendadak ada sedikit pekerjaan di Surabaya, terpaksa tiket bus Jakarta-Solo yang telah ku beli dialihkan ke teman yang belum mendapatkan Tiket. Dari Jakarta, Febri, Fadil, dan Miko meluncur dari terminal Rawamangun.

Puncak Pass, Cemoro Kandang